Padi hibrida adalah turunan pertama dari dua induk yang memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan kedua induknya. Fenomena hibrida telah diketahui selama bertahun-tahun, dan telah diterapkan pula pada padi. Padi hibrida memiliki potensi hasil 15 – 35 % lebih tinggi dibandingkan varietas inbrida terbaik yang ditanam dengan kondisi yang serupa. Selain itu, padi hibrida juga terbukti lebih toleran dalam kondisi tanah atau iklim yang kurang mendukung bagi pertanaman padi.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) telah menggarisbawahi beberapa keunggulan padi hibrida, yaitu:
- Potensi peningkatan hasil: Padi hibrida memberikan hasil lebih tinggi 15 – 20 % atau lebih dari 1 ton per hektar di atas varietas inbrida terbaik. Program intensifikasi padi hibrida yang sukses di Cina telah mengoptimalkan penggunaan lahan, dan dapat juga ditanami tanaman yang lain. Dengan penduduknya yang lebih dari satu milyar orang, padi hibrida berperan besar dalam meningkatkan produktivitas padi Cina dari 3,5 menjadi 6,2 ton/ha.
- Permintaan yang semakin meningkat: Beras adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah penduduk dunia, terutama di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Kebutuhan produksi beras dunia semakin meningkat, sementara lahan subur, air dan tenaga kerja semakin berkurang.
- Peningkatan produktivitas yang semakin melandai: Pertumbuhan produksi padi tahunan menurun dari 2,5 % pada dekade 1960 menjadi sekitar 1,1 % pada dekade 1990. Diperlukan penelitian keras untuk mendapatkan peningkatan potensi genetik padi.
- Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan: Produksi benih padi hibrida yang bersifat padat karya berpeluang untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi petani. Produksi benih padi hibrida membutuhkan tenaga kerja 30 % lebih banyak (atau 100 hari orang kerja per hektar) daripada produksi benih padi inbrida.
- Padi hibrida untuk lahan marginal: Di beberapa negara, penggunaan padi hibrida menunjukkan selisih hasil (heterosis) yang lebih tinggi pada kondisi lahan atau iklim yang tidak optimal – seperti lahan kering atau berkadar garam tinggi – dibandingkan pada kondisi lahan sawah yang subur.
- Lahan yang berkurang dan penduduk yang meningkat: Dengan keunggulan hasilnya, teknologi padi hibrida menjadi penting bagi ketahanan pangan negara yang mengonsumsi beras. Di negera-negara tersebut, umumnya lahan subur semakin berkurang, penduduk meningkat dan tenaga kerja pertanian masih dihargai murah.